Direktur Jenderal WHO dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan faksinya berasa sedih berakhir dengar informasi Presiden Donald Trump mengenai pemberhentian permodalan terhadap organisasi kesehatan dunia itu. Ini dia berikan dalam suatu pertemuan wartawan virtual pada Rabu waktu ditempat (15/4). “Amerika Serikat udah berubah menjadi kawan lama serta dermawan buat WHO serta kami ingin tetap akan demikian, ” kata Tedros, seperti dilansir AFP. “Kami menyesalkan ketetapan Presiden Amerika Serikat untuk menyuruh pemberhentian permodalan terhadap Organisasi Kesehatan Dunia.” 1. Sebagian besar biaya sebetulnya berubah menjadi masalah Kongres, bukan Gedung Putih Sampai sekarang ini, belumlah ada detil yang menerangkan bagaimana Trump dapat menyudahi permodalan itu. Ini mengingat sebagian
Topics:
Arfa Mirza considers the following as important: Uncategorized
This could be interesting, too:
John Quiggin writes Trump’s dictatorship is a fait accompli
Peter Radford writes Election: Take Four
Merijn T. Knibbe writes Employment growth in Europe. Stark differences.
Merijn T. Knibbe writes In Greece, gross fixed investment still is at a pre-industrial level.
Direktur Jenderal WHO dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan faksinya berasa sedih berakhir dengar informasi Presiden Donald Trump mengenai pemberhentian permodalan terhadap organisasi kesehatan dunia itu. Ini dia berikan dalam suatu pertemuan wartawan virtual pada Rabu waktu ditempat (15/4).
“Amerika Serikat udah berubah menjadi kawan lama serta dermawan buat WHO serta kami ingin tetap akan demikian, ” kata Tedros, seperti dilansir AFP. “Kami menyesalkan ketetapan Presiden Amerika Serikat untuk menyuruh pemberhentian permodalan terhadap Organisasi Kesehatan Dunia.”
1. Sebagian besar biaya sebetulnya berubah menjadi masalah Kongres, bukan Gedung Putih
Sampai sekarang ini, belumlah ada detil yang menerangkan bagaimana Trump dapat menyudahi permodalan itu. Ini mengingat sebagian besar biaya berubah menjadi masalah Kongres, bukan Gedung Putih. Disamping itu, tampak laporan pemberhentian berjalan saat 60 sampai 90 hari.
Akan tetapi, menurut analisa CNBC, Trump punya niat gunakan interpretasi baru atas aturan bab wewenang Presiden untuk mengubah dana yang diperintahkan Kongres. Trump diperhitungkan dapat memanfaatkan alasan jika Kongres mendanai WHO di bawah payung pertolongan global.
Oleh lantaran itu, Trump punya potensi dapat mengubah WHO dengan program pertolongan global yang lain dalam category yang sama. Dan, Ketua DPR Nancy Pelosi yang datang dari Partai Demokrat memandang ketetapan Trump itu “beresiko serta melanggar hukum “.
Dia mengatakan, “Pemberhentian permodalan terhadap WHO oleh Presiden sewaktu organisasi itu pimpin perang global menantang pandemik virus corona yakni soal yang gak rasional.” Pelosi yakin jika yang diperlukan sekarang ini yakni “tanggapan internasional yang terkoordinasi dengan menghormati sains dan data “.
2. Trump menunjuk WHO tidak jalankan peranannya secara baik
Informasi pemberhentian permodalan terhadap WHO dikatakan Trump di Gedung Putih pada Selasa (14/4). Sambil menghentikan peran, Trump berbicara faksinya akan kerjakan review lagi pada WHO yang termasuk bab “andil WHO dalam salah urus serta tutupi penebaran virus corona lewat cara tidak baik “.
“Kalau WHO kerjakan pekerjaannya untuk kirim pakar-pakar medis ke Tiongkok untuk memandang lewat cara obyektif keadaan di lapangan, serta mengomentari sikap tidak transparan Tiongkok, endemi dapat dikurung di sumbernya dengan kematian yang amat sedikit, ” kata Trump di Gedung Putih.
Menurut dia, Amerika Serikat sampai kini memberi dana sebesar Rp6, 2 triliun sampai Rp7, 8 triliun. Dan Tiongkok, kata Trump, “berperan sekitar Rp626 miliar “. Jubir WHO Tarik Jasarevic ungkap untuk siklus permodalan 2018 serta 2019, Amerika Serikat bayar Rp3, 7 triliun.
Setelah itu, ada peran suka-rela pula yang dikasihkan adalah sebesar Rp10, 2 triliun. Lewat cara umumnya, lanjut Jasarevic, Amerika Serikat menyalurkan dana sebesar Rp7 triliun per tahun atau seputar 14, 67 % dari keseluruhan biaya WHO. Amerika Serikat yakni kontributor dana paling besar buat organisasi itu.
Baca Juga : Hubungan Antara Teknologi dan Guru Bahasa Inggris
3. Beberapa faksi, terpenting dari komune medis tidak setuju keras ketetapan Trump
Ketetapan Trump juga memetik protes keras dari beberapa kelompok. Pemimpin redaksi jurnal kesehatan Lancet, Richard Horton, menulis jika pemberhentian permodalan terhadap WHO adalah “kejahatan menantang kemanusiaan “, ditambah lagi dikerjakan ditengah-tengah pandemik COVID-19.
“Tiap ilmuwan, tiap pekerja kesehatan, tiap penduduk mesti menampik serta memberontak pada pengkhianatan menjijikkan terhadap kebersamaan global ini, ” tegas Horton. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga mengatakan begitu jeleknya ketetapan Trump itu.
“Ini bukanlah saatnya untuk kurangi sumber daya buat operasional Organisasi Kesehatan Dunia atau organisasi kemanusiaan yang lain dalam peperangan menantang virus, ” kata Guterres, seperti ditayangkan oleh situs sah PBB.
Share this Post